Pages

Selasa, 07 Januari 2014

Falling Love

     Inilah Respons tubuh pada saat seseorang jatuh cinta

   
     Tak hanya fisik, tubuh juga bisa memberikan respons terhadap sesuatu melalui perasaan dan emosi, termasuk saat jatuh cinta.
    Ya, memang ketika kita sedang mengalami jatuh cinta, tubuh kita juga akan memberikan “sinyal”, makanya banyak orang yang bilang ketika jatuh cinta tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata tpi biasanya nulis di buku harian , "Dear diary hari ini aku bla bla bla bla dan tulisan terakhirnya yang pasti I love you there,,, " oooohhh.....!  Dan ini yang sering dialami seseoarang ketika jatuh cinta pada pandangan pertama,,, katanya sih....tpi sekarang gausah kata katanya karena udah ada orang yang meneliti peristiwa ini. Keren ngga tuh ???
    Peristiwa ketika orang jatuh cinta sudah di teliti oleh Tim peneliti dari Aalto University, tepatnya ini di negara Finlandia, mereka menemukan bahwa jatuh cinta merupakan salah satu bentuk emosi yang palin memicu. Munculnya sensasi kuat pada tubuh dan Respons ini biasanya hadir dalam bentuk perasaan yang menyenangkan dan hangat di seluruh tubuh.
      Penelitian yang di lakukan pada lebih dari 700 orang dari Finlandia, swedia, dan Taiwan ini menyoroti bahwa emosi dan respons tubuh ini tidak secara sengaja di buat-buat, sebab memiliki dasar biologisnya masing-masing. Para peneliti melakukan penelitian ini dengan mengubah-ubah emosi peserta. Setelah itu mereka diperlihatkan gambar tubuh manusia dikomputer dan diminta untuk mewarnai bagian tubuh mereka rasakan dan setelah itu mereka mengalami perubahan terkait perasaan tersebut.
       Hasilnya di temukan bahwa emosi yang paling umum mampu memicu sensasi kuat pada tubuh adalah perasaan jatuh cinta. Ditemukan pula bahwa beda emosi maka akan pula bagian tubuh yang di rasakan mengalami perubahan. Perubahan pada tubuh tersebut pada dasarnya dapat memicu sensasi emosinal lain, seperti rasa bahagia. “menurut seoarang asisten peneliti, Lauri Nummenna seperti dikutip dari Times of India.

     Temuan ini tak hanya menandakan bahwa tubuh manusia dipengaruhi oleh emosional seseorang tetapi juga membantu kita mendiagnosis sesuai emosinya masing-masing. Emosi tak tak hanya masalah mental, tetapi juga turut berpengaruh pada fisik tubuh kita. Dengan cara ini yang kita bereaksi.” Menurut Nummennaa. 

Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah proceedings of the national academy of sciences.


Nah itulah hasil penelitian dari Tim peneliti dari Aalto University, Finlandia
Semoga hasil penelitian ini bisa bermanfaat dan bisa di kembangkan lagi,,
Akhir kata dari saya "I'll see you in my next post"


Referensi: Koran Harian Sentana 10


0 komentar:

Posting Komentar