Prinsip Kejujuran
Kejujuran merupakan nilai yang
paling mendasar dalam mendukung keberhasilan perusahaan. Kejujuran harus
diarahkan pada semua pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan. Jika
prinsip kejujuran ini dapat dipegang teguh oleh perusahaan, maka akan dapat
meningkatkan kepercayaan dari lingkungan perusahaan tersebut.Terdapat tiga
lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak
akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran.
Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua,
kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang
sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
Contoh kasus :
Pesan Avanza, Datangnya Agya
Terlepas dari pro-kontra yang muncul, tak dipungkiri jika banyak
konsumen pengguna jasa taksi online ini mengeluhkan kehadiran mobil LCGC untuk
angkutan umum. Tak sedikit penumpang yang merasa tertipu saat memesan kendaraan
mobil MPV tujuh penumpang seperti Toyota Avanza namun yang datang justru Toyota
Agya.
Para pengguna layanan taksi online pun lantas kecewa karena kendaraan
yang ada tak sesuai dengan pesanan atau tertera pada aplikasi tersebut.
VIVA.co.id pun berusaha menelusuri masalah yang kerap dialami pengguna taksi
online itu.
BN, seorang sopir taksi online mengaku bahwa dia pernah membawa
penumpang dengan kendaraan berbeda dengan yang tertera pada aplikasi. Jadi
awalnya dia memang memakai Toyota Avanza sama seperti dalam aplikasi. Seiring
banyaknya masyarakat yang memilih menjadi sopir taksi online membuat persaingan
menjadi ketat sehingga bisa dibilang sulit untuk memenuhi uang yang akan ia
setorkan ke pihak rental mobil.
"Jadi saya bingung tuh kalau bawa Avanza setoran harus Rp300 ribu
sehari sementara pemasukan kurang karena banyaknya saingan sesama driver,"
katanya.
Akibat setoran yang tinggi itu lantas ia pun mengambil inisiatif
untuk mengganti mobil dengan setoran yang ringan. Adapun mobil itu adalah mobil
LCGC, Agya. Setoran untuk mobil LCGC itu sendiri hanya Rp200 ribu. "Saya
ganti mobil Avanza dengan Agya yang setorannya lebih ringan," katanya.
Ia mengakui bahwa kesalahannya lantaran ia tak memperbaharui akun dan
jenis kendaraan yang akan dibawa. Akibatnya penumpang sewaktu memesan banyak
yang kecewa setelah tahu bahwa mobil yang ditumpanginya tidak sesuai.
"Banyak yang cancel setelah tahu saya pakai Agya. Biasanya kalau
penumpang cewek tidak mau kalau mobilnya beda karena takut dijahatin. Saya sih
terima saja, mau bagaimana lagi," katanya.
Tak hanya itu, trik “nakal” driver juga pernah ditemui Lydia, seorang
karyawan swasta. Ia mengaku pernah naik taksi online yang dapat bergonti-ganti
menjadi mobil Xenia dan Avanza, tentu sesuai kebutuhan. Kok bisa?
"Jadi dia cerita ikut lebih dari satu aplikasi taksi online
dengan mendaftarkan dua model mobil yang berbeda Xenia dan Avanza. Jadi nanti
dia bisa milih mau ambil yang mana. Jika enak dari aplikasi Xenia ia tinggal
memasang logo sama tulisan Daihatsu Xenia. Jika order yang masuk lebih
menguntungkan aplikasi yang menggunakan mobil Avanza, ia tinggal ganti logo
sama tulisan Toyota,” katanya kepada VIVA.co.id.
Lantas bagaimana reaksi perusahaan taksi online dengan aksi-aksi
nakal para driver itu? Public Relation Manager Grab Indonesia, Dewi Nuraini,
mengatakan pihaknya tentu akan memberi peringatan terhadap sopir yang tak
menaati peraturan. "Kalau kayak gini biasanya kami kasih tahu dulu. Kami
tegur driver-nya," kata Dewi.
Dewi mengklaim, bedanya kendaraan yang dipesan umumnya terjadi karena
mobil tersebut sedang berada di bengkel, dan biasanya sopir tersebut memilih
mobil lain sebagai alternatifnya. "Kami sarankan driver lapor ke customer
service, kasih tahu mobilnya enggak sesuai sama yang di aplikasi, nanti akan
kami adjust (menyesuaikan)
di aplikasi," katanya.
Namun demikian, apabila pengemudi kerap melakukan kesalahan itu, maka
pihaknya tak segan-segan memberikan sanksi, yakni mencabut izin operasi
pengemudi itu.
"Kalau terjadi beberapa kali kami bisa suspend untuk alasan
kenapa sih dia ganti-ganti mobil mulu. Tapi kami enggak bisa langsung suspend.
Kami harus pelajari dulu kenapa alasannya," kata Dewi.
Solusi :
Menurut
saya, dari pihak mitra bisnis aplikasi taksi online seharusnya mengkonfirmasi
terlebih dahulu jika ingin mengganti kendaraan supaya konsumen tidak
dikecewakan dan untuk pihak perusahaan yang menyediakan jasa aplikasi taksi
online harus lebih ketat dan tegas jika mitra bisnis taksi online melakukan
kesalahan atau penipuan yang membuat kerugian maupun kekecewaan bagi konsumen
contohnya seperti tindakan untuk mensuspen aplikasi dari mitra tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar