Perilaku
konsumen dilakukan berdasarkan suatu proses sebelum dan sesudah seorang
konsumen melakukan proses pembelian suatu barang maupun jasa. Dalam
perilaku konsumen tersebut, seorang pembeli akan melakukan penilaian
yang kemudian pada akhirnya akan mempengaruhi proses pengambilan
keputusannya atas pembelian barang atau jasa tersebut. Berikut beberapa
tahapan pengambilan keputusan seorang konsumen :
1. Pengenalan Masalah.
Biasanya
seorang konsumen melakukan pembelian atas dasar kebutuhan atau untuk
menyelesaikan keperluan, masalah dan kepentingan yang dihadapi. Jika
tidak ada pengenalan masalah terlebih dahulu, maka konsumen juga tidak
akan tahu produk mana yang harus dibeli.
2. Pencarian Informasi.
Setelah
mengetahui permasalahan yang dialami, maka pada saat itu seorang
konsumen akan aktif mencari tahu tentang bagaimana cara penyelesaian
masalahnya tersebut. Dalam mencari sumber atau informasi, seseorang
dapat melakukannya dari diri sendiri (internal) maupun dari orang lain
(eksternal) seperti masukan, sharing pengalaman, dan lain sebagainya.
3. Mengevaluasi Alternatif.
Setelah
konsumen mendapatkan berbagai macam informasi yang dibutuhkan dalam
pengambilan keputusan, maka hal selanjutnya yang dilakukan oleh konsumen
tersebut adalah mengevaluasi segala alternatif keputusan maupun
informasi yang diperoleh. Hal itu lah yang menjadi landasan dalam
mengatasi permasalahan yang dihadapi.
4. Keputusan Pembelian.
Proses
selanjutnya setelah melakukan evaluasi pada alternatif-alternatif
keputusan yang ada adalah konsumen tersebut akan melalui proses yang
disebut dengan keputusan pembelian. Waktu yang diperlukan dalam proses
pengambilan keputusan ini tidak sama, yaitu tergantung dari hal-hal yang
perlu dipertimbangkan dalam proses pembelian atau pengambilan keputusan
tersebut.
5. Evaluasi Pasca-Pembelian.
Proses
lanjutan yang biasanya dilakukan seorang konsumen setelah melakukan
proses dan keputusan pembelian adalah mengevaluasi pembeliannya
tersebut. Evaluasi yang dilakukan mencakup pertanyaan-pertanyaan
mendasar seperti apakah barang tersebut sudah sesuai dengan harapan,
sudah tepat guna, tidak mengecewakan, dan lain sebagainya. Hal ini akan
menimbulkan sikap kepuasan dan ketidakpuasan barang oleh konsumen,
mengecewakan dan tidak mengecewakan. Hal tersebut akan berdampak pada
pengulangan pembelian barang atau tidak. Jika barang memuaskan dan tidak
mengecewakan, maka konsumen akan mengingat merk produk tersebut
sehingga akan terjadi pengulangan pembelian di masa mendatang. Namun
jika barang tidak memuasakan dan mengecewakan, maka konsumen juga akan
mengingat merk barang tersebut dengan tujuan agar tidak mengulang
kembali membeli barang tersebut di masa yang akan datang.
sumber : https://id.techinasia.com/perilaku-konsumen-wanita-internet-startup-asia-jakarta/
0 komentar:
Posting Komentar